Objek dalam karya
sinematografi adalah pantulan cahaya. Memang objek yang diambil adalah
benda-benda yang kasat mata. Perlu dicatat bahwa benda-benda tersebut tampak
berwarna-warni adalah karena bendabenda tersebut memantulkan cahaya. Karenanya,
perlu sumber cahaya. Tata cahaya tidak selalu identik dengan tata lampu. Sumber
cahaya bisa lampu, bisa matahari. Cahaya matahari bisa langsung, bisa
direfleksikan (dipantulkan).
Benda-benda tampak
berwarna-warni karena benda tersebut memantulkan gelombang cahaya yang
berbeda-beda.
Pencahayaan Alami
Ialah penerangan atau
pencahayaan yang diakibatkan oleh benda-benda alam yang memancarkan sinar
seperti matahari, rembulan, dan lain-lain.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemanfaatan cahaya alami
adalah:
* Kapan dan berapa lama sinar tersebut masuk dan mengganggu
aktifitas kerja di dalam hunian. Hal ini dipengaruhi juga oleh letak bangunan
terhadap garis lintang bumi. Misalnya di Surabaya yang berada di sebelah
selatan garis katulistiwa, sehingga matahari akan memancarkan sinarnya
sepanjang tahun lebih banyak di sebelah Utara. Dengan demikian bukaan di
sebelah selatan akan sangat menguntungkan karena kita tidak perlu memberi
shading pada jendela.
* Pada jendela perlu dipertimbangkan jarak, letak, luas, ketinggian
dari permukaan bidang tangkap terhadap arah datangnya sinar.
* Untuk jendela atau pintu kaca harus mempunyai absorbsi (daya
serap langsung), difuse (bias) maupun berefleksi (pantul) terhadap sinar
matahari yang masuk ruang.
Beberapa bahan dan efek reaksinya terhadap cahaya:
* Kaca rayban, one way glass dapat mereduksi sinar matahari yang
masuk ruang sehingga terasa sejuk dan nyaman.
* Kaca berwarna seperti stained glass (kaca patri), cahaya yang
menerobos melalui kaca tersebut menimbulkan efek cahaya dengan bias yang indah
berwarna-warni sehingga membuat suasana ruang menjadi meriah, cerah dan unik.
* Glass bloci, kaca es dan kaca matts, menimbulkan efek cahaya yang
translucent (bias) sehingga suasana menjadi sejuk, namun tetap privat dan
pribadi.
Bangunan bergaya tropis mempunyai overstek cukup panjang sehingga
sinar matahari yang masuk menjadi terhalang dan kesejukan ruang dapat dijaga.
Letak dan luas bidang pembukaan terhadap arah datanya sinar juga menimbulkan
efek cahaya khusus, misalnya pada gereja kuno (gaya klasik) dengan adanya sorot
cahaya yang masuk melewati ventilasi atau jendela atas menjadikan kesan sakral,
agung dan religius.
Teknik Pencahayaan
1. Fungsi Pencahayaan
Dalam kehidupan sehari-hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek oleh
indra penglihatan/mata. Di bidang sinematografi pencahayaan memiliki fungsi
fungsi berikut:
– menyinari obyek yang akan berhadapan dengan camera,
– menciptakan gambar yang artistik,
– membuat efek khusus,
– menghilangkan bayangan yang tidak perlu / mengganggu.
2. Jenis Cahaya
Penjeniasan cahaya pada sinematografi dan fotografi didasarkan pada fungsi pencahayaan tersebut. Berdasarkan fungsinya jenis cahaya terdiri atas (1) cahaya kunci/cahaya utama (key light), (2) cahaya pengisi (fill light), dan (3) cahaya belakang (back light).
Key light adalah cahaya yang lengsung mengenai objek dan bersifat
dominan. Kebanyakan key light searah dengan kamera. Untuk tujuan menciptakan
efek tertentu key light dapat ditempatkan di samping kamera sehingga cahaya
mengenai sebagian objek.
Fill light adalah cahaya yang berfungsi mengisi. Key light yang
mengenai salah satu sisi menimbulkan bayangan di sisi lain. Fill light
berfungsi menimpa/menghilangkan bayangan key light.
Fill Light juga berfungsi
meratakan intensitas sinar pada ruangan. Jumlah fill light biasanya lebih dari
satu disesuaikan dengan kebutuhan penghilangan bayangan. Back Light berasal
dari belakang obyek, dan biasanya digunakan sebagai pembentuk gambar artistik
dan memperkuat kesan (siluet, angker, misterius).
Ada 4 model pencahayaan yang sepatutnya kita kenal.
1. Ambient lighting, yaitu pencahayaan seluruh ruang. Secara
teknis ambient lighting artinya total sinar yang datang dari semua arah, untuk
seluruh ruang. Sebuah lampu diletakkan di tengah-tengah ruang hanya salah satu
bagian dari ambient lighting.
2. Local lighting, atau pencahayaan lokal. Pencahayaan jenis ini
ditujukan untuk aktivitas sehari-hari. Misalnya: membaca, belajar, memasak,
berdandan dan sebagainya. Pencahayaan dimaksud untuk membuat mata tidak cepat
lelah.
3. Accent lighting, atau pencahayaan yang berfungsi sebagai aksen.
Selain contoh di atas, pencahayaan jenis ini bisa dipakai sudut tertentu,
barang tertentu menjadi menonjol. Pencahayaan seperti ini dapat membimbing
pengunjung untuk melihat suatu barang atau koleksi tertentu.
4. Natural lighting, alias sinar matahari bahkan cahaya bulan.
Bila di desain sejak awal, pemanfaatan cahay matahari juga dapat membuat
ruangan menjadi terang.
0 Komentar untuk "Materi Lighting"